maulana
POLLING
Home
Album Foto
Berita
Batam
Counter
Tribun Batam
Berita
863 Siswa Kepri Gagal UN


Sabtu, 14-06-2008 | 02:02:59 TANJUNGPINANG, TRIBUN - Hari ini, ritual tahunan berupa tangisan para siswa SMA, MA, SMK yang gagal ujian nasional (UN) berulang kembali. Dari 10.813 siswa peserta UN di Kepri, 863 di antaranya dinyatakan tidak lulus.

Pengumuman kelulusan akan dilakukan di masing-masing sekolah, Sabtu (14/6), mulai pukul 16.00 WIB. Pengumuman dilakukan sore hari untuk menekan perilaku hura-hura sekaligus mencegah konvoi sepeda motor di jalan raya.

Berdasar data yang diperoleh Tribun, tingkat kelulusan siswa SMA/SMK peserta UN di Kepri tahun ini menurun sebesar 0,59 persen. Tahun ajaran 2006/2007 angka kelulusan mencapai 92,61 persen, sedangkan tahun ini (2007/2008), turun menjadi 92,02 persen dengan persentase kegagalan 7,98 persen.

Kepada Tribun, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Arifin Nasir mengatakan, penyebab turunnya angka kelulusan itu lantaran melorotnya persentase kelulusan siswa SMK. Tahun lalu, kelulusan sekolah kejuruan mencapai 91,90 persen, tetapi tahun ini hanya 90,29 persen. Turun sebesar 1,61 persen.

Berbeda dengan SMK, persentase kelulusan SMA dan MA justru mengalami kenaikan. Persentase kelulusan SMA yang tahun ini mencapai 93,43 persen, naik 1,81 persen dibanding tahun lalu. Demikian pula untuk MA, yang persentase kelulusannya tahun ini mencapai 85,60 persen, naik 4,41 persen dibanding tahun lalu.

Dari 6 kabupaten/kota se-Provinsi Kepri, Kabupaten Karimun mencatat persentase kelulusan tertinggi, yakni mencapai 96,37 persen, disusul Kota Batam (92,36), selanjutnya Natuna (91,10), Lingga (90,57), dan Kota Tanjungpinang (89,22). Kabupaten Bintan menjadi juru kunci dengan tingkat kelulusan hanya 89,20 persen (selengkapnya lihat tabel).

Catatan Tribun, Bintan menggantikan posisi Kota Tanjungpinang yang tahun lalu berada di posisi buncit. Padahal, tahun lalu Bintan menempati posisi kedua dengan persentase kelulusan mencapai 97 persen. Artinya angka kelulusan siswa SMA di Bintan merosot tajam.

Tahun lalu angka kelulusan UN SMA di Tanjungpinang hanya 84,30 persen dari 2.428 siswa peserta UN. Sebanyak 381 siswa dinyatakan gagal. Artinya, tahun ini Tanjungpinang mengalami sedikit peningkatan.

Sementara Kabupaten Lingga yang tahun lalu berada di puncak dengan persentase kelulusan mencapai 98,32 persen, tahun ini melorot ke posisi empat dengan kelulusan hanya 90,57 persen. Sebaliknya Karimun yang tahun lalu menempati urutan empat, tahun ini melesat jadi nomor satu dengan persentase kelulusan 96,37 persen.

Kota Batam dengan peserta UN terbanyak (3.796 siswa), 290 di antaranya gagal. Itu menunjukkan bahwa jumlah terbanyak siswa yang gagal UN untuk wilayah Kepri berada di Batam. Tahun lalu, jumlah siswa yang gagal UN di Batam lebih sedikit, yakni sebanyak 251 orang.

Persentase kelulusan siswa SMA di Batam juga menurun dari 92,66 persen (2006/2007) menjadi 92,36 persen (2007/2008). Namun demikian, secara peringkat Batam naik dari posisi ketiga tahun lalu menjadi posisi dua tahun ini.

Lampaui target Kepala Diknas Kepri Arifin Nasir mengatakan, tingginya persentase kelulusan siswa di suatu daerah tidak serta merta membuat daerah tersebut akan mendapatkan penghargaan Petaka Pendidikan Kepri, sebuah simbol tertinggi untuk prestasi bidang pendidikan di Kepri.

Metode penilaiannya, lanjut Arifin, berbeda dengan tahun lalu. Tahun lalu, karena Lingga meraih persentase angka kelulusan tertinggi, maka Petaka Pendidikan pun dibawa ke kabupaten tersebut. “Tahun ini, selain persentase kelulusan, juga ada indikator penilaian lainnya,”kata Arifin.

Petaka Pendidikan baru akan diumumkan beberapa waktu yang akan datang. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Muslim Bidin mengatakan, persentase kelulusan siswa SMU sederajat di Batam lebih tinggi dibanding target yang ditetapkan.

“Sebelum ujian, kita menargetkan kelulusan hanya 80 persen, karena tahun ini enam mata pelajaran yang diuji. Setelah kita lihat hasilnya, rata-rata kelulusan SMA,MA, dan SMK mencapai 92,36 persen. Memang ada penurunan dari tahun lalu, tapi perlu diingat, tahun lalu hanya tiga mata pelajaran yang di-UN-kan,”papar Muslim di Batam, kemarin. Ia berharap kepada siswa yang tidak lulus jangan sampai bertindak anarkis maupun putus asa, karena masih ada peluang dengan mengikuti ujian paket C.

“Bagi mereka yang tidak lulus secara otomatis terdaftar menjadi peserta ujian paket. Oleh karena itu jangan sampai stres atau putus asa,” pintanya. Dia juga mengimbau para siswa untuk tidak mencorat-coret baju seragam ataupun melakukan konvoi di jalan raya karena akan mengganggu ketertiban umum.

Kerahkan intel Untuk mengantisipasi terjadinya keributan oleh para siswa yang gagal, Poltabes Barelang akan mengerahkan satuan intelijen untuk memantau pengumuman UN sore nanti.

“Kita akan turunkan intel untuk meninjau dan mengawasi jalannya hasil pengumuman kelulusan siswa SMA sederajat, besok (hari ini). Kita tidak ingin hal-hal tidak diinginkan terjadi,”kata Kapoltabes Barelang Kombes Slamet Riyanto di Mapoltabes Barelang, kemarin.

Selain intelijen, Slamet juga mengerahkan paling sedikit 20 personel polisi di tiap sekolah. Mereka akan bergabung dengan petugas di polsek-polsek di masing-masing wilayah.

“Kita antisipasi-lah terlebih dahulu. Jangan ada aksi anarki oleh siswa-siswa yang merasa tidak puas dengan pengumuman besok,”ujar Slamet sambil mengimbau siswa yang gagal untuk tenang dan berpikiran jernih.(aji/hat/yah)

http://tribunbatam.co.id/berita_utama/863_siswa_kepri_gagal_un 232 Penerjun Payung Serang Bandara Hang Nadin

Rabu, 11-06-2008 | 14:40:50
* Latihan Gabungan TNI 2008
Laporan: Novyana Handayani BAYANGAN hitam melayang di udara, menembus kegelapan malam langit Batam. Lampu yang berkerlap-kerlip sebagai isyarat bagaikan bintang. Satu persatu mendarat dengan mulus di daratan, bergerak tanpa suara. Mereka adalah para penerjun Kopasus yang ikut dalam Latihan Gabungan TNI, Rabu (11/6) dinihari.

Setelah berhasil mendarat, 40 personil pasukan khusus bergerak menuju bandara Hang Nadim, untuk merembut kembali bandara. Pukul 04.30, musuh dikejutkan dengan serangan mendadak yang dilakukan oleh TNI. Suara letusan senjata api dan ledakan bom memecah kusunyian. Bayangan hitam bergerak cepat melumpuhkan musuh satu persatu. Musuh melakukan perlawanan dari menara, mencoba mempertahankan menara pengawas.

Letusan senjata terdengar dari dalam menara, terlihat pasukan TNI bergerak perlahan menuju puncak menara. Tanpa perlawanan yang berarti pasukan khusus berhasil melumpuhkan musuh, merebut kembali menara pengawas bandara Hang Nadim.

http://tribunbatam.co.id/berita_terkini_kepri/232_penerjun_payung_serang_bandara_hang_nadim


Komputer 'Ngamuk', Nama Keluarga Kacau

TPGIMAGES/TPG00596560 Ilustrasi Jumat, 6 Juni 2008 | 10:30 WIB

MIDDLETOWN, RABU - Namanya mesin tetap saja suatu saat bisa salah juga. Di Pennsylvania, sebuah program komputer untuk mengecek ejaan 'mengamuk' dan mengubah nama keluarga sejumlah siswa sebuah SMA. Nama-nama para 'korban' berubah menjadi tidak umum dan lucu.

Dalam buku tahunan Middletown Area High School, siswa yang seharusnya bernama Max Zupanovic menjadi Max Supernova, sedangkan Kathy Carbaugh berganti menjadi Kathy Airbag. Lebih lucu lagi, Alessandra Ippolito menjadi Alexandria Impolite.

"Sebenarnya lucu, tetapi menjadi menyedihkan karena terjadi pada banyak nama sekaligus," kata Ippolito, Selasa (3/6).

Kesalahan itu ditemukan pada 176 halaman buku tahunan itu, kata Amanda Gummo, salah satu editor buku itu.

Ed Patrick dari Taylor Publishing, penerbit yang memproduksi buku itu mengatakan perusahaannya bertanggung jawab atas kesalahan itu dan akan menyediakan stiker dengan tulisan nama yang benar. "Ini selalu terjadi, tiap tahun. Lihat saja setiap buku tahunan di seluruh Amerika," katanya.

Sumer berita dari: http://www.kompas.com/read/xml/2008/06/06/10305362/komputer.ngamuk.nama.keluarga.kacau



Modal Dana Segalanya......

Batam, 22 Desember 2007.
Dengan adanya sumber dana yang mencukupi hal apa saja pasti orang akan mendapatkan sesuatu yang dia inginkan. Tidak ada seseorang yang mempunyai modal dana bingung atau tidak melakukan sesuatu, kalaupun itu ada hanya orang - orang yang tidak mau berkembang baik dari segi ilmu maupun ekonominya.

Menurut Adi yang bekerja di salah satu instansi independen di Batam, hal dana memang tolak ukur dari segalanya tapi yang lebih diutamakan adalah keinginan serta kemauan pada diri kita sendiri. Terjadinya pasang surut dalam dunia usaha itu merupakan hal yang wajar, dan itu sudah merupakan Hukum Alam di Dunia ini contohnya : Terjadinya Pasang Surut pada Air Laut.
atau Roda itu selalu berputar keatas & kebawah.

Faktor dari sesorang yang urung akan usaha yang telah ia jalankan, hal ini dikarenakan rugi melulu ada pengaruhnya juga pada faktor psikologis pada lingkungan atau keluarganya sendiri. Mungkin saja pada keluarga yang tidak memberi dukungan ataupun motifasi, karena hal ini sangatlah diperlukan oleh seseorang yang mengalami hal seperti ini.

Dengan adanya modal yang sangat mencukupi bagi seseorang ditambah lagi adanya dukungan dari dirinya sendiri maupun lingkungan di sekitarnya pastilah ada jalannya. Why Not !! Coba adnda buktikan....... and Good  Luck... (ynd)

Nantikan perkembangan berita selengkapnya........
http://www.pmibatam.org 

 

Pengujung hari ini 5 visitors
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free